Menu

Rabu, 17 Agustus 2016

Media Salmonella & Shigella Agar (SSA)

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008).
Adapun macam-macam media pertumbuhan antara lain :
  • Media berdasarkan sifat fisik, yaitu media padat, media semi paday, dan media cair. 
  • Media berdasarkan komposisi, yaitu media sintesis, media semi sintesis, dan media non sintesis. 
  • Media berdasarkan fungsinya, yaitu media ekslusif, media selektif/penghambat, media diperkaya (enrichment), media diferensial, dan media transpor.
Media selektif / media penghambat adalah media yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif. Media ini selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Media ini dipakai untuk menyeleksi mikrorganisme sesuai dengan yang diinginkan, jadi hanya satu jenis mikrorganisme saja yang dapat tumbuh dalam media ini atau hanya satu kelompok tertentu saja. (Anonim, 2010)
Salah satu contoh media selektif yaitu salmomella shigella agar yang digunakan untuk mengisolasi kuman Salmonella sp dan Shigella sp dari sampel feses, urin, dan makanan. Untuk khusus isolasi kuman shigella, media ini tidak disarankan karena beberapa strain shigella akan terhambat. Media ini tersusun atas beberapa bahan, seperti campuran ekstrak, vitamin, mineral, dan asam amino, campuran bile salt, sodium sitrat, dan brilliant green, neutral red ,dan ferric citrate. (Ageha, 2011). Perbenihan ini mirip dengan Mc. Conkey Agar, hanya penggunaannya lebih khusus lagi untuk basil gram negatif patogen enterik, sehingga dipakai untuk isolasi dari spesimen tinja terutama,Salmonella dan Shigella yang keduanya memperlihatkan pertumbuhan koloni yang tak berwarna. (Edi,2012)

Untuk membuat media SSA ditimbang bubuk SSA menggunakan neraca analitik kemudian masukkan ke dalam Erlenmeyer. Larutkan bubuk SSA dalam Erlenmeyer dengan aquadest, diaduk hingga homogen. Larutan dipanaskan menggunkan kompor listrik sambil diaduk hingga larut sempurna. Ukur pH larutan dengan menggunakan pH stick, pH SSA adalah 7 ± 0,2. Media dituang ke dalam plate sebanyak 15- 20mL dengan disertai proses fiksasi. Media diberi label nama dan tanggal pembuatan. Media siap digunakan.

Dalam label kemasan bubuk media SSA merk OXOID tertera 63 gram bubuk media dilarutkan dengan 1L aquades. Jika kita ingin menggunakan 50 ml aquades maka berat bubuk MCA yang harus ditimbang dapat dihitung sebagai berikut :
SSA digunakan untuk menyeleksi salmonella dan beberapa strains shigella dari specimen tinja (stool). SSA juga membedakan bakteri yang menghasilkan koloni yang karakteristik pada medium. SSA mengandung garam empedu, Na-sitrat, dan brilliant green yang menghambat pertumbuhan gram (+) dan beberapa gram (-) LF normal yang ada di tinja. Laktosa merupakan sumber karbohidrat , sedangkan indicator yang dipakai adalah neutral red. Jika bakteri tumbuh dan memefermentasi laktosa maka akan menghasilkan asam dan mengubah indikator menjadi pink-merah. Na-tiosulfit sebagai sumber sulfur untuk produk H2S. jika H2S diproduksi maka akan bereaksi dengan FeCl3 yang terdapat dalam medium.

Bakteri Salmonella mempunyai karakteristik gram negatif; berbentuk batang, tidak membentuk spora, aerob/fakultatif an-aerob. Ia dapat memfermentasiglukosa dengan membentuk asam/gas dan dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit. Mempunyai sifat katalase positif dan oksidase negatif serta mudah tumbuh pada kebanyakan media. Pengujian Salmonella juga memerlukan tahapan yang cukup panjang dan hanya dengan pengujian lengkap maka seseorang bisa menyimpulkan keberadaan Salmonella . Uji Salmonella umumnya didahului dengan tahap pre-enrichment pada medium kaya untuk meyembuhkan sel Salmonella yang luka ( injured ) , selective-enrichment (pengkayaan selektif) pada media selektif untuk menghalau bakteri-bakteri non Salmonella.

Warna koloni bakteri yang tumbuh pada media SSA

Komposisi bahan-bahan dari bubuk SSA beserta fungsinya adalah sebagai berikut:
  • Lab-Lemco powder 5,0 gr, Sebagai sumber vitamin B 
  • Peptone 5,0 gr, Sebagai sumber nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba 
  • Laktose 10,0 gr, Sebagai sumber energy dan sebagai bahan karbohidrat 
  • Bile Salt 8,5 gr, Sebagai penghambat tumbuhnya bakteri gram positif 
  • Sodium Citrate 10,0 gr, Sebagai sumber nutrisi lain bagi mikroorganisme 
  • Sodium thiosulphate 8,5 gr, Sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme 
  • Ferric citrate 1,0 gr, Sebagai bahan buffer dan aseptor electron 
  • Briliant green 0,00033 gr, Sebagai inhibitor atau penghambat tumbuhnya mikroorganisme lain 
  • Neutral red 0,025 gr, Sebagai indicator untuk mengetahui terbentuk tidaknya asam karena pemecahan karbohidrat 
  • Bacto Agar 13,5 gr, Sebagai bahan pemadat media. 
  • Sebagai bahan penghambat utama adalah garam empedu dan brilian green yang tidak hanya menghambat bakteri garam positif saja tetapi meneekan pertumbuhan basil patogen nonenterik lainnya.
Untuk menghindari kesalahan pembuatan media khususnya S S A, salah satunya harus memperhatikan pH aquadest yang digunakan. pH aquadestyang di atur pH nya sesuai dengan volume yang akan kita gunakan. pH aquadest untuk media SSA yaitu 7,0±0,2, jika pH masih dibawah ketentuan atau cenderung ke asam, maka harus ditambahkan HCL tetes demi tetes hingga mencapai pH yang digunakan. SSA tidak disterilkan dalam autoclave karena ada zat zat yang akan rusak yakni sodium sitrate dan sodium thiosulphate. Mulut Erlenmeyer harus ditutup dengan kapas berlemak untuk mengurangi terjadinya penguapan dan menjaga volume dari SSA tersebut. Setelah medianya padat disusun dalam keadaan terbalik supaya uap air yang terdapat pada penutup plat diturun kembali ke permukaan media


DAFTAR PUSTAKA
  • Ageha.2011.Media untuk Salmonella sp dan Shigella sp.online.http://kuuiposaranghada.blogspot.com/2011/04/media-untuk-salmonella-sp-dan-         shigella.html
<5> 



  • Anonim.2010.MediaSelektif.online.http://ankes09.blogspot.com/2010/01/media-selektif.html




  • <5>Edi.2012.Bakteriologi.online.http://www.edisukarman.com/2012/06/makalah-bakteriologi-riwayat.html





  • Indra.2008.MediaPertumbuhan.online.http//ekmon-saurus/bab-2-Media-pertumbuhan/.html


  • 5 komentar:

    1. Tertulis jika pH SSA cenderung asam maka ditetesi HCL perlahan sampai pH diinginkan (normal). HCL kan asam kuat, kenapa jika SSA cenderung asam harus ditetesi HCL untuk mendapat pH normal?

      BalasHapus
    2. Hi Pak Unknown, coba membantu menjawab ya. sebenar nya merupakan pertanyaan mendasar. Untuk menetralkan pH larutan di butuhkan senyawa yg terionisasi sempurna sehingga tidak menghasilkan produk sampingan yang lain dan merusak larutan tentu nya. Semoga membantu

      BalasHapus
    3. Mohon info utk leb ssa di area Semarang terimakasih m

      BalasHapus