Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi, bakteri, maupun sel mahluk hidup. Media PDA merupakan jenis media biakan dan memiliki bentuk/ konsistensi padat (solid). Potato dextrose agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan (Winda, 2009).
|
Media Potato Detrose Agar (PDA) |
Media potato dextrose agar (PDA) berfungsi sebagai media kapang (jamur) dan khamir. Selain itu PDA digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Komposisinya PDA berupa kentang (4 g/L (berasal dari 200 gr kentang)), dektrose (15 g/L) dan aquades 1L.
Secara lebih rinci karakteristik media PDA terdiri dari :
Komposisi Media PDA (Potato Dextrose Agar)
Potato extract : 40,0 gram
Dextrose : 20,0 gram
Agar : 15,0 gram
Fungsi dari Komposisi Media PDA (Potato Dextrose Agar)
- Potato extract: Potato extract atau ekstrak kentang merupakan sumber karbohidrat atau makanan bagi biakan pada media PDA (Potato Dextrose Agar).
- Dextrose: Dextrose atau gugusan gula baik itu monosakarida maupun polisakarida merupakan penambah nutrisi bagi biakan pada media PDA (Potato Dextrose Agar).
- Agar: Agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Fungsi Media PDA (Potato Dextrose Agar) di Mikrobiologi
Dalam mikrobiologi media PDA (Potato Dextrose Agar) digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
- Timbangan analitik
- Gelas Arloji
- Kertas timbang
- Beaker glass
- Pengaduk
- Gelas ukur
- Erlenmeyer
- Pemanas listrik
- Penyangga kaki tiga
- Penahan
- Pipet Pasteur
- Petridisk steril
- Auotoclave
- Api spiritus
- Incubator
- Pipet ukur
- Mortar dan pastle
Bahan
- Media PDA (Potato Dextrose Agar) (Oxoid-CM0139)
- Antibiotik Chlorampenicol 500 mg
- Aquadest
- Kertas pH/pH meter
- NaOH 0,01 N
- HCl 0,01 N
- Kapas berlemak
- Tissue
- Aluminium foil
- Benang pulung
Cara Kerja
- Semua Alat Pelindung Diri digunakan dengan baik, benar, dan lengkap.
- Disiapkan semua alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Dipastikan semua alat dan bahan dalam keadaan siap digunakan.
- Ditimbang serbuk media PDA (Potato Dextrose Agar) sebanyak 7,8 gram.
- Dipindahkan serbuk media PDA (Potato Dextrose Agar) ke beaker glass, lalu ditambahkan aquadest dengan volume 200 ml, dipindahkan ke Erlenmeyer.
- Dihomegenkan larutan dengan bantuan pemanasan dan pengadukan.
- Pelarutan tidak boleh dilakukan sampai mendidih(pelarutan harus sempurna sehingga tidak ada kristal yang bersisa.
- Dicek pH larutan sesuai petunjuk media (pH = 5,6 ± 0,2) pada suhu 25oC
- Diperhatikan pengecekan suhu larutan saat pengecekan pH media.
- Ditambah NaOH 0,01 N jika pH larutan kurang basa dan ditambahkan HCl 0,01 N ika pH larutan kurang asam.
- Disterilisasi ±121oC (1 atm); ± 15 menit
- Dikeluarkan larutan dari autoclave, saat suhu rendah (20oC) dan tekanan telah turun (dilihat indikator autoclave).
- Dibiarkan larutan hingga suhu ±50oC lalu ditambahkan antibiotik chlorampenicol 500mg (sebelumnya antibiotik chlorampenicol 500mg telah dilarutkan dengan 10 mL aquadest, dan tiap 100 mL PDA = 1 mL suspensi chlorampenicol).
- Dihomogenkan larutan yang telah ditambahkan antibiotik chlorampenicol (dapat dibantu pemanasan, suhu ≤70oC).
- Dituang ke petridisk steril yang telah disediakan.
- Dibiarkan media pada petridisk membeku dengan sempurna.
- Dimasukkan media ke incubator (±37oC), ±24 jam untuk uji kualitas media, dengan posisi petridisk steril terbalik.
- Disimpan pada suhu 4oC – 8oC untuk menyimpan media.
Perhitungan Penimbangan Bubuk Media
Pembuatan Media Potato Detrose Agar (PDA)
Dalam pembuatan media PDA ada beberapa tahap antara lain sebagai berikut.
Penimbangan, penimbangan bubuk media harus tepat agar konsentrasi media yang terlarut dalam aquadest dalam jumlah yang tepat dan media dapat memadat dengan baik. Dimana pada praktikum kali ini bubuk media digunakan bubuk media PDA merk OXOID dan ditimbang sebanyak 7,8 g.
Pelarutan, media yang telah tadi dilarutkan dengan 200 ml auadest yang ditakar secara tepat menggunakan gelas ukur. Media dilarutkan dengan bantuan pemanasan dan pengadukan, pemanasan diperluka supaya agar yang terkandung pada media dapat mengembang dan pada akhirnya nanti dapat memadat, pemanasan tidak boleh sampai mendidih agar nutrisi-nutrisi media tidak pecah dan rusak. Pemanasan yang sempurna di tandai dengan terlarunya semua serbuk dan tidak ada sisa kristal. Adapun perubahan warna ang terlihat saat pemanasan adalah dari warna kuning keruh berubah menjadi kuning bening. PH larutan di ukur, pH yang sesuai dengan rekomendasi yang tertera pada etiket yang diberikan oleh pabrikan untuk media PDA adalah 5,6 ± 0,2 pada suhu 25ºC. Jika pH kurang asam maka ditambahkan larutan asam yaitu HCL 0,01 N dan jika media kurang basa maka di tambahkan larutan basa NaOH 0,01 N.
Erlenmeyer kemudian di tutup dengan kapas berlemak agar saat sterilisasi berlangsung media tidak menguap keluar dan untuk mengindari kontaminasi dari luar. Media disterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit dengan susu 121ºC. setelah sterilisasi media di tambahkan dengan antibiotic chlorampenicol dengan perbandingan 100 ml PDA = 1 ml suspensi antibiotik dan penambahan ini di lakukan saat suhu media kira-kira 50ºC, agar fungsi antibiotik tidak terhambat. Karena dibuat media PDA dengan volume 200 ml maka antibiotik yang diperlukan adalah 2 ml. Fungsi dari penambaha antibiotik adalah untuk menghambat pertumbuhan bakteri agar jamur dapat tumbuh dengan baik, karena tujuan dari pembuatan media PDA ini sendiri adalah untuk menumbuhkan jamur, sehingga kemungkinan ikut tumbuhnya bakteri pada media diminimalisir dengan penambahan antibiotik ini. Media kemudian di tuang pada petridisk dengan volume 15- 25 ml dengan ketebalan media pada petridisk kira-kira 0.5 cm. Ditunggu media agar mengeras atau memadat sempurna dan terakhir simpan media pada suhu 4ºC-8ºC pada posisi petridisk terbalik untuk menghindari tetesan-tetesan embun dari uap air ke media yang dapat mengontaminasi media.
Fungsi dan Karakteristik Media Potato Dextrose Agar (PDA)
Media Potato Dextrose Agar (PDA) memiliki fungsi secara umum untuk menjadi media pertumbuhan atau pembiakan mikroorganisme jenis jamur. Karakteristik media PDA ini sendiri dapat dilihat dari jenis, konsistensi, warna, sifat media, dan pH, serta ciri khusus lainnya.
Berdasarkan jenis wadah tempat dibentuknya media PDA termasuk media plate, dimana media ini memiliki kosistensi padat, dan secara visual memiliki warna kuning tipis. Media PDA bersifat selektif untuk menumbuhkan jamursepeti ragi. Media ini memiliki pH sedikit asam dimana media PDA ini stabil digunakan pada pH 5,6 ± 0,2 pada suhu ruang 250C. Media PDA memiliki karakteristik khusus dibandingkan media lainnya dari segi ahan penyusunnya, dimana dalam pembuatan media PDA ini diberikan bahan tambahan bahan berupa antibiotik sebagai bahan antibakteri, sehingga jamur yang hendak ditumbuhkan dapat tumbuh dengan baik di dalam mdia tanpa adanya gangguan dari bakteri.
Nilai Kritis Pembuatan Media
Nilai-nilai kritis dalam pembuatan madia ini antara lain :
- Penimbangan bubuk media harus sesuai dengan volume yang akan dibuat, maka dari itu dapat dibantu dengan perhitungan.
- Pelarutan media jangan sampai mendidih karena dapat merusak komposisi media, khususnya kandungan gula (laktosa), merubah pH media, dan membuat media susah memadat.
- Pengecekan pH media harus pada suhu 25 °C agar tidak merusak indikator pH yang digunakan.
- Proses sterilisasi harus tepat suhu, waktu dan tekanan pada autoklaf agar media yang dibuat terhindar dari kerusakan dan kontaminasi yang tidak diinginkan.
- Proses pengerjaan harus cepat dan tepat, khususnya saat media akan dituang ke petridisk, agar media tidak memadat sebelum dipindahkan ke petridisk.
- Penuangan media ke petri disk harus pada kondisi steril yaitu melalui proses fiksasi.
- Sebelum diinkubasi atau disimpan dpastikan media sudah memadat terlebih dahulu, karena proses inkubasi maupun penyimpanan media akan dilakukan dalam posisi petridisk terbalik.
- Media diinkubasi selama ± 24 jam, dengan posisi petridisk terbalik, untuk menyediakan sirkulasi udara yang baik untuk pertumbuhan bakteri, dan agar uap air yang berkondensasi menjadi tetesan air tidak jatuh ke permukaan media dan menyebabkan kontaminasi.
- Media yang sudah jadi harus disimpan pada lemari pendingin pada suhu 20-80C dalam posisi petridisk terbalik untuk menjaga kualitas media tetap baik sebelum digunakan.
- Setiap tahapan pembuatan media PDA ini perlu diperhatikan benar sterilitas saat bekerja, agar kemungkinan terjadinya kontaminasi bakteri pada media dapat dihindari. Sehinga jamur yang akan dikultur pada media ini nantinya dapt tumbuh sempurna tanpa gangguan mikroorganisme lain seperti bakteri..
DAFTAR PUSTAKA
Kawuri, R., Y. Ramona dan I. B. G. Darmayasa. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Jurusan Biologi F. MIPA UNUD : Bukit Jimbaran
Pelczar, M.J. dan Chan, E. C. S., 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 1. Jakarta:UI Press
Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition. John Wiley and Sons Inc. Sussex, England.
Sumarsih, S., 2003. Mikrobiologi Dasar. Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta.
Supardi, dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan Produk Pangan. Bandung : Penerbit Alumni.