Get me outta here!

Selasa, 01 November 2016

Media Lactose Broth


Media adalah suatu kumpulan zat zat organik dan nonnorganik yang di butuhkan untuk pertumbuhan bakteri, virus , jamur, parasit ( binatang bersel satu ) dan mikroba dengan syarat- syarat tertentu , diantaranya derajat keasaman dan tingkat inkubasi tertentu. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat zat makanan yang di perlukan untuk organisme tumbuh. Mikroorganisme memanfaatka nutri media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel , dengan media pertumbuhan dapat dilaukan isolat mikroorganisme mejadi kultur murni dan juga manipulasi komposisi media pertumbuhannya.

Pada dasarnya , pedia pertumbuhan dapat di kelompokan menjadi lima kelompok besar , yaitu media cair , media kental , media yang di perkaya, media kering dan media sinergik. Media cair yang sering digunakan diantaranya adalah peptone . pepton merupkan protein yang terdapat dalam daging . air susu , kedelai, putih telur , media kental biasanya memiliki unsur agar-agar yang berfungsi untuk mengentalkan tanpa mengubah kandungan nutri media tersebut.
Media Lactose Broth
Media Lactose Broth. Kiri: tabung durham didalam media menunjukkan bakteri yang melakukan fermentasi

Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.

ALAT DAN BAHAN
Alat
  • Aluminium foil 
  • Tabung reaksi
  • Spatel 
  • Tabung durham 
  • Benang pulung 
  • Kompor Listrik 
  • Neraca analitik 
  • Gelas beaker 
  • Autoclave 
  • Pipet ukur 
  • Erlenmeyer 
  • Bola hisap 
  • Gelas ukur 
  • Kapas berlemak 
  • Api Bunsen 
  • Etiket 
  • Pengaduk kaca 
  • Tissue

Bahan
  • Lactose broth powder oxoid CM0137 
  • Aquadest 
  • Kertas pH 
  • Kertas buram

                                                                                                       
CARA KERJA
  • Di timbang bubuk lactosa broth oxoid CM0137 
  • Di masukan ke dalam erlenmeyer yang berbeda 
  • Di tambahkan aquadest dan di aduk hingga homogen 
  • Di panaskan di atas kompor listrik , larutan dipanaskan sampai larut sempurna 
  • pH larutan diukur dengan menggunakan pH stick (pH media Lactosa broth = 6,9 ). 
  • Tabung durham dimasukkan ke dalam tabung reaksi 
  • Dipipet media ke dalam tabung menggunakan pipet ukur yang ukurannya 10 ml. 
  • Tabung ditutup dengan ibu jari kemudian di bolak balik ,agar tabung durham terisi penuh 
  • Tabung ditutup dengan kapas berlemak , dibungkus aluminium foil dan diikat dengan benang pulung. 
  • Disterilkan di autoclave pada suhu 121derajat C selama 15 menit. 
  • Media siap digunakan

Pada proses penghomogenan larutan dilakukan dengan mengaduk larutan dari bubuk laktosa broth dengan aquades. Setelah itu, dilakukan juga pemanasan larutan dengan menggunakan kompor listrik sambil di aduk menggunakan batang pengaduk. Tidak diperbolehkan melakukan pemanasan terlalu lama karena dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada kandungan atau komposisi pada reagen, bahkan kandungan tersebut dapat pecah dan sangat berpengaruh pada pertumbuhan bakteri nantinya. Untuk mengetahui apakah larutan itu homogen atau tidak, dapat melihat bagian dinding wadah. Jika larutan itu homogen, maka tidak terlihat adanya butiran-butiran bubuk pada dinding wadah. Setelah pemanasan selesai, pH larutan d cek dengan kertas pH. Karena kondisi pH harus sesuai dengan kebutuhan bakteri yang akan dikembangkan, maka pH larutan yang diharapkan adalah 6,9 . Jika larutan terlalu asam, dapat ditambahkan NaOH dan jika terlalu basa dapat ditambahkan HCl.

Erlenmeyer ditutup menggunakan kapar berlemak. Fungsi dari kapas berlemak itu sendiri untuk mengurangi penguapan yang dapat berpengaruh pada volume larutan dan mencegah terjadinya kontaminasi udara luar. Setelah itu, memindahkan larutan ke masing-masing tabung reaksi. Pada saat pemindahan tersebut dilakukan juga fiksasi untuk menjaga kesterilan larutan. Pada proses ini yang diperlukan adalah keterampilan tangan dan ketelitian mengukur volume larutan yang dipindahkan menggunakan pipet ukur. Sebelum di pindahkan, tabung reaksi di lengkapi tabung durham terlebih dahulu dimana itu digunakan nantinya sebagai identifikasi bakteri dengan mendeteksi terbentuknya gas dari fermentasi bakteri. Jika terdapat gas pada tabung durham itu menandakan adanya bakteri yang tumbuh. Sebaliknya jika tidak terdapat gas itu menandakan tidak ada bakteri yang tumbuh pada reagen tersebut. Tabung durham diletakkan pada posisi terbalik bertujuan agar gas yang dihasilkan bisa masuk ke dalam tabung. Yang perlu diperhatikan juga dalam pemindahan larutan ke tabung reaksi, setelah selesai tabung reaksi dibalikkan dengan jempol sebagai penutup dimana bertujuan agar tabung durham terisi penuh dan tidak ada gelembung didalamnya.

Setelah selesai, tabung di tutup dengan kapas berlemak untuk mengurangi penguapan dan dibungkus dengan menggunakan kertas buram dan diberi label. Langkah terakhir adalah sterilisasi autoclave pada suhu 121 derajat C selama15 menit.





DAFTAR PUSTAKA
  • Anonim, 2008, Pengujian Kadar Pengendalian, Online, http://pengujiankadarpengendalian.blogspot.com/html, diakses tanggal 9 Desember 2012 
  • Anonim, 2012, Laktosa_broth, Online, http://www.wikipedia.org/wiki/laktosa_broth.co.id/html, diakses tanggal 9 Desember 2012 
  • Anonim,2012, Media_reagen, Online, http://www.wikipedia.org/wiki/media_reagen.co.id/html, diakses tanggal 9 Desember 2012

0 komentar:

Posting Komentar